Kiasan Dunia (contoh yang diberikan oleh Imam Ghazali tentang Dunia...)
Seperti seorang lelaki yang berjalan melalui hutan, dia sedang berjalan dan melihat ada seekor SINGA mengejar dia lalu ia berlari ke perigi dan melompat ke dalam perigi itu.
Semasa jatuh kedalam perigi, sempat dia berpaut pada tali.
Dia menarik nafas lega dan memandang ke atas, dia melihat singa yang masih berlegar di atasnya sedang menunggu.
Kemudian, dia melihat ke bawah dan dapati seekor ULAR besar dengan mulutnya terbuka sedang menunggu dia jatuh.
Dia
hanya bergantung kepada tali dan dalam masa yang sama dia melihat satu
TIKUS HITAM dan lagi satu TIKUS PUTIH sedang mengigit TALI tersebut.
Mana di atas adalah singa, di bawahnya pula adalah ular dan dia sedang bergantung hanya pada tali...
kemudian dia melihat adanya MADU di tembok perigi itu, lalu mengambil madu dengan jari dan meletakkan ke dalam mulutnya.
Di sebabkan kemanisan madu itu
membuatkan dia lupa singa, ular dan malahan lupa akan dua ekor tikus
yang sedang menggigit tali...
Kebenaranya:
~ Singa itu adalah kematian yang selalu mengejar kita ...
~ Ular itu adalah kubur kita, di
mana setiap orang akan jatuh ke dalamya dan jika dia seorang yang baik
ia akan mendapat sebuah taman daripada syurga dan jika dia orang jahat
ia akan mendapat satu lubang dari 'neraka' Jahannam.
~Tali merupakan umur kita...
~Tikus hitam menandakan malam... ~Tikus putih menandakan siang..
~Madu adalah dunia yang di mana
kita rasa kemanisan dunia sehinggakan lupa akan kematian, kita lupa
kubur, kita lupa yang kita akan mati dan dibangkitkan berdiri di hadapan
Penciptanya...
"Dan
sesungguhnya hanya pada hari kiamat sajalah akan disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa yang diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan
kedalam syurga sesungguhnya dialah yang benar benar beruntung.
Sesungguhnya kehidupan didunia ini hanyalah kesenangan yang
memperdayakan" (Ali Imran 185)
"Sesungguhnya telah kami ciptakan
manusia dari tanah, Kemudian dari setetes mani yang disimpan dalam
tempat yang kokoh (rahim) Lalu dari setetes mani itu Kami jadikan ia
segumpal darah, Lalu dari segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, Lalu dari segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang Lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling
baik. Kemudian sesudah itu kamu semua akan mati kemudian sesungguhnya
pada hari kiamat engkau akan dibangkitkan lagi" (Al Mu'minun 23:12-16)
"Maka
mengapa ketika nyawa telah mencapai kerongkongan, dan kamu
menyaksikannya, sedangkan kami lebih dekat kepadanya., tapi kamu tidak
melihat hal ini; mengapa kamu - jika kamu memang merasa tidak dalam
kekuasaan kami - tidak memanggil kembali nyawa itu, jika kamu memang
orang-orang yang benar?" (Al-Waqia 56:83-87)